Waktu gua kelas II SMA Kakak kelas gua nanya sama gua.
" Yel nanti abis lulus SMA mau masuk mana?"
" Gak tau, mau jadi petualang" jawaban itu keluar tanpa gua pikir
terlebih dahulu di otak gua.
" wuidih mau jadi Bolang ya, bocah ilang"
" Haha, tapi kayaknya yelly mau jadi Jurnalis aja, mau kuliah di
UI". Jawaban standar anak SMA, yang kebanyakan maunya pasti kuliah di UI.
" Oh ambil jurusan komunikasi dong ya"
"Iya kali" Pada saat itu gua gak tau tentang dunia perkuliahan,
harus masuk mana biar gua bisa jadi Jurnalis.
Sekarang gua kembali mengingat percakapan tentang "mau jadi petualang"
waktu itu gua menjawab seperti itu karena emang gua suka jalan-jalan, gua suka
kebudayaan, lingkungan luas, gua cuma pengen menjelajah aja di negeri gua
sendiri. Waktu itu pula gua gak pernah berpikir akan jadi seorang Mahasiswa
Pecinta Alam, sama sekali nggak pernah mengenal istilah MAPALA, nggak
pernah berencana pada saat kuliah nanti gua akan jadi seorang MAPALA. Dan sekarang
gua seorang Mahasiswa Pecinta Alam. Terjadilah jawaban gua pada saat kelas II
SMA lalu, disinilah petualangan dimulai.
Pada saat FEP (OSPEK Bina Nusantara) ada suatu acara untuk mahasiswa
baru, namanya Bunga Rampai, acara ini isinya depenuhi dengan promosi seluruh UKM
(Unit Kegiatan Mahasiswa) di kampus, niat gua pada saat itu adalah masuk
di kegiatan seni tarinya, karena minat gua menari, waktu SMA pun gua penari.
Tibalah salah satu UKM mempromosikan kegiatannya, SWANARAPALA (Mahasiswa Bina
Nusanta Pecinta Alam) gua perhatiin nih kegiatan berat amat, kegiatannya naik
gunung, panjat tebing, susur goa, arung jeram dan segalanya yang ekstrim, gua
langsung penasaran sama kegiatan ini. Waktu EXPO (pendaftaran masuk UKM) setelah
daftar di klub seni tari, kaki gua melangkah ke
stand yang isinya para pecandu
kegiatan alam bebas ini, tanpa ada yang suruh tanpa ada bisikan darimanapun.
" Kak boleh daftar gak?" Tanya gua pada seorang laki-laki
berkacamata pake
t-shirt pink, dari muka-mukanya kayaknya sih anak IT, sok tau
banget gua.
" Hah, boleh, boleh, aduh gak ada orang lagi nih, mana lagi nih
orang..." Kakaknya antusias sambil celingak celinguk, kayaknya sih nyari
temennya yang lain, karena dia sendirian.
" Gak ada orang Kak?" Dalam hati gua emang dia apaan bukan orang?
" Iya nih anak regisnya kemana lagi, ck ah..." Gerutunya, tapi lebih ke grogi.
" Kak pendaftarannya 230 ribu ya?" Tanya gua sambil ngeliat
spanduk dibelakangnya.
" Oh bukannn, itu mah kalo mau ikut rafting, kalo daftarnya cuma 25 ribu
aja kok" Jawab Kakaknya sambil mencari sesuatu di laci meja pendaftaran.
" Saya kira yang itu Kak" Hampir gak jadi daftar gara-gara
mahal bener, untung gua nanya dulu.
" Nih isi aja formnya" Kakaknya kasih secarik kertas dan pulpen,
kertas pendaftaran anggota ini gua isi tanpa gua tau apa yang akan terjadi
setelah gua mendaftar.
" Nih Kak udah"
" Udah? minggu depan kamu balikin lagi ya formnya ke beskem kita,
sekalian briefing KADERISASI" Jelas si Kakak, nama Kakak itu Jason,
namanya ditulis di kertas pendaftaran gua.
" Iya Kak, makasih ya Kak" Apaan tuh KADERISASI, buka puasa bareng
kali yak, yaudeh lah ya nanti juga dijelaskan lagi sama Kakaknya.
Setelah seminggu gua gak ikut briefing, tapi gua briefing susulan, disini bakal dijelasin apa itu KADERISASI.
"Kamu yang namanya yelly ya?" Sosok perempuan modis berkacamata,
memakai blues hitam, tight hitam dan boots heels hitam (dia abis kuliah apa habis melayat sih) nyamperin gua di plaza kampus anggrek.
" Iya Kak, maaf Kak hp saya mati barusan jadi saya nunggu disini, tapi
saya udah bilang sama yang namanaya Kak Dzikri" Jelas gua, buset ada juga
perempuannya di kegiatan ini? mana kece pula.
" Oh iya Dzikri udah kasih tau, aku Monic, mau bfriefing KADER kan, yuk
ke beskem aja" Kami bersalaman.
" Yelly, iya Kak mau briefing KADER" Gua dibawa ke tempat yang
namanya beskem itu. Setibanya disana gua kenalana sama yang namanya Syadam dan
Paris, ada calon anggota juga gua lupa namanya, dia laki-laki.
" Hallo gua Dadam, gua briefingin ya apa aja yang harus dibawa buat
KADER" Katanya ramah.
" Yelly, Kak, engg KADERISASI emang apaan Kak?"
" Seleksi masuk calon anggota SWANARAPALA, nah ini
list barang yang
harus dibawa nanti" Dia memberikan gua selembar kertas, isi tulisannya penuh
banget.
"Itu ngapain nanti Kak?" Buset pake seleksi masuk segala, macam Indonesia Mencari Bakat aja diseleksi, disini gua udah mulai deg-degan,
mana
list barangnya banyak banget lagi, barang barangnya yang gua gak ngerti
pula, kepala gua mulai pening.
"Nanti kita jalan-jalan aja naik gunung, sekalian belajar disana, nanti
kalian dapet materi" Kata Kakaknya kalem, tanpa kecurigaan apapun dalam
wajah Kakak Dadam ini.
" Oh gitu Kak, emang mau naik gunung apa Kak?" Tanya gua yang sudah
mulai mikir.
" Cuma ke Gede-Pangrango kok, daerah Cibodas situ" Jelasnya
senyum, temen sebelah gua si laki-laki ini dari tadi kerjaannya nganguk-ngaguk
aja dan Kakak yang namanya Paris cuma senyam-senyum doang sama si Dadam. Lalu Kak
Dadam mulai menjelaskan apa itu carrier, nesting, parafin, protaktor (gua selalu
salah sebut jadi protakom) bla bla bla, barang yang harus gua beli banyak
banget untuk ikut KADERISASI ini.
" Udah ngerti kan, ntar kalo ada yang gak jelas tanya aja, ntar kita
bisa bantu cariin barang-barangnya kok"
" Iya Kak"
" Yaudah sampe ketemu pas KADERISASI ya, ditunggu"
Gua cuma mengganguk tanpa bilang "iya" dan cuma bilang terima
kasih Kak.
2 minggu menjelang KADER gua sempet latihan fisik yang diwajibkan, gua
didampingin sama Kak Dzikri, orangnya ramah, tapi rada ambigu, waktu itu
lagi naik turun tangga sampe lantai 8 di gedung parkiran kampus. terus gua
nanya.
" Kak emang nih gedung parkiran kagak ada
lift apa yak, hosh,
hosh, hosh....." Gua ngos-ngosan.
" Gak ada, nanti kalo yelly udah lulus minta bikin
lift aja sama rektor
" Nahlo, kenapa gua disuruh ke rektor, suruh nunggu sampe gua lulus lagi
baru minta
lift, kan ada-ada aja nih orang.
Selesai latihan gua di kasih lihat foto-foto ekspedisi mereka, kata Kak
Dzikri;
" Tuh bagus kan
gunung-gunungnya, nanti kamu bakal kayak gitu "
" Beneran Kak"
" Iya, nanti kita bakal berdiri sejajar sama awan" Janji manis Kak
Dzikri yang paling gua ingat hingga detik ini.
Seminggu sebelum KADERISASI gua masih tenang-tenang saja untuk kegiatan ini, H-3 gua baru kelabakan nyari barang-barang yang di list, mana semuanya harus
lengkap lagi, H-2 gua belum punya
carrier, mampus gua, kayaknya gua gak bakal
ikut, mana 9 hari di gunung, gimana absen kuliah gua nanti, pikir gua saat itu,
Sorenya, gua dapat pinjeman
carrier dari Kak Dzikri, tapi tetap saja banyak
barang-barang gua masih belum lengkap, gua baru mulai ragu. H-1 gua baru mulai
mikir "disana tuh sebenernya ngapain sih???, banyak banget yang harus gua
bawa, duh, gua batal kali yak, tapi sayang banget udah di peinjemin carrier
sama Kakak yang disana, aduh gimana dong?". Gua dilema mendadak. Malem-malem baru laminating
nametag KADER, mana malam itu hujan-hujanan, untung gua
naek sepedah jadi bisa ngebut. Tengah malem gua gak tidur,
packing
barang-barang gua, astaga penuh banget, padahal masih banyak yang kurang, ini
tuh
carrier 80 liter, ya ampun gimana nih! Serangan panik mengahantui gua
di jam 1 malam. Gua bongkar lagi,
packing lagi, masih belum muat! bongkar
lagi, packing lagi, sampe bisa, tau-tau udah jam 3 pagi, astagaaaa jam 6 pagi
gua udah harus ada dikampus, bodo amat gua tidur dah. Paginya gua terpaksa
bangun karena alarm setengah lima pagi, gua buru-buru mandi, abis mandi beresin lagi barang-barang yang belum masuk carrier, bodo amat gua paksain
masuk aja.
Yes masuk semua. Ya Allah berat amat nih tas, hampir gua kejengkang.
Gua berangkat setengah 6 pagi ke kampus dianter Mbak Dana pakai motor.
Gua sampai di
wall climbing kampus anggrek, tempat yang dijanjikan untuk
berkumpul sebelum berangkat KADERISASI. Entah kenapa pada saat gua tiba
suasana mencekam. semua orang yang gua perhatiin mukanya pada kaku,
Kakak-kakak yang ramah waktu itu mendadak serius banget sikapnya.
Ok, setelah beberapa jam mengikuti arus kegiatan ini; cheklist barang,
packing ulang dan Upacara Keberangkatan KADERISASI, gua mulai paham betul
kegiatan apa yang bakal gua jalani nanti di gunung sana, gua cuma bisa pasrah,
berdoa dan
cengok.
"Selamat datang dalam cengkraman rimba"
9 hari sudah bersekolah di alam bebas, gua lolos seleksi (alam) artinya berhasil dilantik dan menjadi bagian dalam Organisasi MAPALA ini, dari 13
orang yang berangkat 10 orang yang sanggup bertahan sampai pelantikan Anggota
Muda, dan iming-iming Kak Dzikri gak gombal, dia benar, gua telah berdiri
sejajar dengan awan di Pucak Gunung Pangrango, Lembah Mandalawangi.
"Selamat datang kedalam petualangan yang
sesunguhnya"
Sekarang tahun kedua gua mencintai sang alam. Gunung, hutan rimba, tebing
dan goa, disanalah tempat gua berpetualang, bukan hanya sekedar petualangan
yang gua dapat disini,
menjadi seorang pecinta alam
adalah cikal bakal diri saya, pengendalian diri saya dan jiwa saya memang
terpaggil untuk Tuhan, sesama dan alam.
Banyak kendala yang gua dapat sesudah menyandang
status Pecinta Alam, mulai dari keluarga gua yang gak setuju dengan aktivitas
yang gua jalanin ini, kesusahan dalam latihan dan materi alam bebas,
beradaptasi dengan alam dan sesama dan pengedalian emosi terhadap sekitar
gua. Banyak hal dan masalah yang nggak pernah terpikirkan dalam benak gua, tapi dari sini gua berpikir, ketika kita dihadapkan pada masalah yang tak pernah terbayangkan, dari sini akan muncul potensi tersembunyi dalam diri kita untuk menyelesaikan masalah.
Saya tidak akan berhenti berpetualang, alam bebas adalah sekolah terbaik di dunia, saya perempuan, saya pecinta alam, saya sangat mencintai dan akan terus mencintai Pencipta alam sampai akhir waktu.