Jumat, 19 April 2013

Awal Kedalam Petualangan



Waktu gua kelas II SMA Kakak kelas gua nanya sama gua.
" Yel nanti abis lulus SMA mau masuk mana?"
" Gak tau, mau jadi petualang" jawaban itu keluar tanpa gua pikir terlebih dahulu di otak gua.
" wuidih mau jadi Bolang ya, bocah ilang"
" Haha, tapi kayaknya yelly mau jadi Jurnalis aja, mau kuliah di UI". Jawaban standar anak SMA, yang kebanyakan maunya pasti kuliah di UI.
" Oh ambil jurusan komunikasi dong ya"
"Iya kali" Pada saat itu gua gak tau tentang dunia perkuliahan, harus masuk mana biar gua bisa jadi Jurnalis.

Sekarang gua kembali mengingat percakapan tentang "mau jadi petualang" waktu itu gua menjawab seperti itu karena emang gua suka jalan-jalan, gua suka kebudayaan, lingkungan luas, gua cuma pengen menjelajah aja di negeri gua sendiri. Waktu itu pula gua gak pernah berpikir akan jadi seorang Mahasiswa Pecinta Alam, sama sekali nggak pernah mengenal istilah MAPALA, nggak pernah berencana pada saat kuliah nanti gua akan jadi seorang MAPALA. Dan sekarang gua seorang Mahasiswa Pecinta Alam. Terjadilah jawaban gua pada saat kelas II SMA lalu, disinilah petualangan dimulai.

Pada saat FEP  (OSPEK Bina Nusantara) ada suatu acara untuk mahasiswa baru, namanya Bunga Rampai, acara ini isinya depenuhi dengan promosi seluruh UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa)  di kampus, niat gua pada saat itu adalah masuk di kegiatan seni tarinya, karena minat gua menari, waktu SMA pun gua penari.
Tibalah salah satu UKM mempromosikan kegiatannya, SWANARAPALA (Mahasiswa Bina Nusanta Pecinta Alam) gua perhatiin nih kegiatan berat amat, kegiatannya naik gunung, panjat tebing, susur goa, arung jeram dan segalanya yang ekstrim, gua langsung penasaran sama kegiatan ini. Waktu EXPO (pendaftaran masuk UKM) setelah daftar di klub seni tari, kaki gua melangkah ke stand yang isinya para pecandu kegiatan alam bebas ini, tanpa ada yang suruh tanpa ada bisikan darimanapun.
" Kak boleh daftar gak?" Tanya gua pada seorang laki-laki berkacamata pake t-shirt pink, dari muka-mukanya kayaknya sih anak IT, sok tau banget gua.
" Hah, boleh, boleh, aduh gak ada orang lagi nih, mana lagi nih orang..." Kakaknya antusias sambil celingak celinguk, kayaknya sih nyari temennya yang lain, karena dia sendirian.
" Gak ada orang Kak?" Dalam hati gua emang dia apaan bukan orang?
" Iya nih anak regisnya kemana lagi, ck ah..." Gerutunya, tapi lebih ke grogi.
" Kak pendaftarannya 230 ribu ya?" Tanya gua sambil ngeliat spanduk dibelakangnya.
" Oh bukannn, itu mah kalo mau ikut rafting, kalo daftarnya cuma 25 ribu aja kok" Jawab Kakaknya sambil mencari sesuatu di laci meja pendaftaran.
" Saya kira yang itu Kak" Hampir gak jadi daftar gara-gara mahal bener, untung gua nanya dulu.
" Nih isi aja formnya" Kakaknya kasih secarik kertas dan pulpen, kertas pendaftaran anggota ini gua isi tanpa gua tau apa yang akan terjadi setelah gua mendaftar.
" Nih Kak udah"
" Udah? minggu depan kamu balikin lagi ya formnya ke beskem kita, sekalian briefing KADERISASI" Jelas si Kakak, nama Kakak itu Jason, namanya ditulis di kertas pendaftaran gua.
" Iya Kak, makasih ya Kak" Apaan tuh KADERISASI, buka puasa bareng kali yak, yaudeh lah ya nanti juga dijelaskan lagi sama Kakaknya.

Setelah seminggu gua gak ikut briefing, tapi gua briefing susulan, disini bakal dijelasin apa itu KADERISASI.
"Kamu yang namanya yelly ya?" Sosok perempuan modis berkacamata, memakai blues hitam, tight hitam dan boots heels hitam (dia abis kuliah apa habis melayat sih)  nyamperin gua di plaza kampus anggrek.
" Iya Kak, maaf Kak hp saya mati barusan jadi saya nunggu disini, tapi saya udah bilang sama yang namanaya Kak Dzikri" Jelas gua, buset ada juga perempuannya di kegiatan ini? mana kece pula.
" Oh iya Dzikri udah kasih tau, aku Monic, mau bfriefing KADER kan, yuk ke beskem aja" Kami bersalaman.
" Yelly, iya Kak mau briefing KADER" Gua dibawa ke tempat yang namanya beskem itu. Setibanya disana gua kenalana sama yang namanya Syadam dan Paris, ada calon anggota juga gua lupa namanya, dia laki-laki.
" Hallo gua Dadam, gua briefingin ya apa aja yang harus dibawa buat KADER" Katanya ramah.
" Yelly, Kak, engg KADERISASI emang apaan Kak?"
" Seleksi masuk calon anggota SWANARAPALA, nah ini list barang yang harus dibawa nanti" Dia memberikan gua selembar kertas, isi tulisannya penuh banget.
"Itu ngapain nanti Kak?" Buset pake seleksi masuk segala, macam Indonesia Mencari Bakat aja diseleksi, disini gua udah mulai deg-degan, mana list barangnya banyak banget lagi, barang barangnya yang gua gak ngerti pula, kepala gua mulai pening.
"Nanti kita jalan-jalan aja naik gunung, sekalian belajar disana, nanti kalian dapet materi" Kata Kakaknya kalem, tanpa kecurigaan apapun dalam wajah Kakak Dadam ini.
" Oh gitu Kak, emang mau naik gunung apa Kak?" Tanya gua yang sudah mulai mikir.
" Cuma ke Gede-Pangrango kok, daerah Cibodas situ" Jelasnya senyum, temen sebelah gua si laki-laki ini dari tadi kerjaannya nganguk-ngaguk aja dan Kakak yang namanya Paris cuma senyam-senyum doang sama si Dadam. Lalu Kak Dadam mulai menjelaskan apa itu carrier, nesting, parafin, protaktor (gua selalu salah sebut jadi protakom) bla bla bla, barang yang harus gua beli banyak banget untuk ikut KADERISASI ini.
" Udah ngerti kan, ntar kalo ada yang gak jelas tanya aja, ntar kita bisa bantu cariin barang-barangnya kok"
" Iya Kak"
" Yaudah sampe ketemu pas KADERISASI ya, ditunggu"
Gua cuma mengganguk tanpa bilang "iya" dan cuma bilang terima kasih Kak.

2 minggu menjelang KADER gua sempet latihan fisik yang diwajibkan, gua didampingin sama Kak Dzikri, orangnya ramah, tapi rada ambigu, waktu itu lagi naik turun tangga sampe lantai 8 di gedung parkiran kampus. terus gua nanya.
"  Kak emang nih gedung parkiran kagak ada lift apa yak, hosh, hosh, hosh....." Gua ngos-ngosan.
" Gak ada, nanti kalo yelly udah lulus minta bikin lift aja sama rektor " Nahlo, kenapa gua disuruh ke rektor, suruh nunggu sampe gua lulus lagi baru minta lift, kan ada-ada aja nih orang.
Selesai latihan gua di kasih lihat foto-foto ekspedisi mereka, kata Kak Dzikri;
" Tuh bagus kan gunung-gunungnya, nanti kamu bakal kayak gitu "
" Beneran Kak"
" Iya, nanti kita bakal berdiri sejajar sama awan" Janji manis Kak Dzikri yang paling gua ingat hingga detik ini.

Seminggu sebelum KADERISASI gua masih tenang-tenang saja untuk kegiatan ini, H-3 gua baru kelabakan nyari barang-barang yang di list, mana semuanya harus lengkap lagi, H-2 gua belum punya carrier, mampus gua, kayaknya gua gak bakal ikut, mana 9 hari di gunung, gimana absen kuliah gua nanti, pikir gua saat itu,
Sorenya, gua dapat pinjeman carrier dari Kak Dzikri, tapi tetap saja banyak barang-barang gua masih belum lengkap, gua baru mulai ragu. H-1 gua baru mulai mikir "disana tuh sebenernya ngapain sih???, banyak banget yang harus gua bawa, duh, gua batal kali yak, tapi sayang banget udah di peinjemin carrier sama Kakak yang disana, aduh gimana dong?". Gua dilema mendadak. Malem-malem baru laminating nametag KADER, mana malam itu hujan-hujanan, untung gua naek sepedah jadi bisa ngebut. Tengah malem gua gak tidur, packing barang-barang gua, astaga penuh banget, padahal masih banyak yang kurang, ini tuh carrier 80 liter, ya ampun gimana nih! Serangan panik mengahantui gua di jam 1 malam. Gua bongkar lagi, packing lagi, masih belum muat! bongkar lagi, packing lagi, sampe bisa, tau-tau udah jam 3 pagi, astagaaaa jam 6 pagi gua udah harus ada dikampus, bodo amat gua tidur dah. Paginya gua terpaksa bangun karena alarm setengah lima pagi, gua buru-buru mandi, abis mandi beresin lagi barang-barang yang belum masuk carrier, bodo amat gua paksain masuk aja. Yes masuk semua. Ya Allah berat amat nih tas, hampir gua kejengkang.

Gua berangkat setengah 6 pagi ke kampus dianter Mbak Dana pakai motor.
Gua sampai di wall climbing kampus anggrek, tempat yang dijanjikan untuk berkumpul sebelum berangkat KADERISASI. Entah kenapa pada saat gua tiba suasana mencekam. semua orang yang gua perhatiin mukanya pada kaku, Kakak-kakak yang ramah waktu itu mendadak serius banget sikapnya.
Ok, setelah beberapa jam mengikuti arus kegiatan ini; cheklist barang, packing ulang dan Upacara Keberangkatan KADERISASI, gua mulai paham betul kegiatan apa yang bakal gua jalani nanti di gunung sana, gua cuma bisa pasrah, berdoa dan cengok.
 "Selamat datang dalam cengkraman rimba"






9 hari sudah bersekolah di alam bebas, gua lolos seleksi (alam) artinya berhasil dilantik dan menjadi bagian dalam Organisasi MAPALA ini, dari 13 orang yang berangkat 10 orang yang sanggup bertahan sampai pelantikan Anggota Muda, dan iming-iming Kak Dzikri gak gombal, dia benar, gua telah berdiri sejajar dengan awan di Pucak Gunung Pangrango, Lembah Mandalawangi.
 "Selamat datang kedalam petualangan yang sesunguhnya"







Sekarang tahun kedua gua mencintai sang alam. Gunung, hutan rimba, tebing dan goa, disanalah tempat gua berpetualang, bukan hanya sekedar petualangan yang gua dapat disini, menjadi seorang pecinta alam adalah cikal bakal diri saya, pengendalian diri saya dan jiwa saya memang terpaggil untuk Tuhan, sesama dan alam.



Banyak kendala yang gua dapat sesudah menyandang status Pecinta Alam, mulai dari keluarga gua yang gak setuju dengan aktivitas yang gua jalanin ini, kesusahan dalam latihan dan materi alam bebas, beradaptasi dengan alam dan sesama dan pengedalian emosi terhadap sekitar gua. Banyak hal dan masalah yang nggak pernah terpikirkan dalam benak gua, tapi dari sini gua berpikir, ketika kita dihadapkan pada masalah yang tak pernah terbayangkan, dari sini akan muncul potensi tersembunyi dalam diri kita untuk menyelesaikan masalah.

Saya tidak akan berhenti berpetualang, alam bebas adalah sekolah terbaik di dunia, saya perempuan, saya pecinta alam, saya sangat mencintai dan akan terus mencintai Pencipta alam sampai akhir waktu.



Rabu, 17 April 2013

Sekedar Tahu



Hei once again, reader's, gua cuma mau introduce myself lebih banyak lagi, yang pasti bakal random juga jelasinya, ok i let you know a lil bit about i am. Panggil aje gue yelly, banyak yang bilang gua ini orang Batak ato kagak Betawi, kenapa? gua juga kurham (kurang paham) kalo Betawi masih agak masup akal, masalahnye emang gua gede di Jakarte, kalo ngomong emang Betawi banget logatnye, nah kalo Batak gua beneran gak ngerti dah, perasaan sih muke gua kagak kotak. Fine lah yang penting gua masih anak Bangsa Indonesia.


Gua itu gak ketebak, gua aje kadang susah ngertiin diri sendiri, contoh: tingkah gua kadang petakilan, teriak-teriak gak jelas ampe ditimpuk orang, kadang dijambak, tapi sebenernye gua kalem Bro, serius gua.  Tipe-tipe anak kayak gini nih biasanya kagak demen belajar, demennye nongkrong aje depan warteg kampus, baca komik didepan dosen, tapi gua kagak gitu juga cuy, ya biar kata gua petakilan, gua tuh demen baca kali, temen SD gua aje kaget nemuin buku sejarah Bung Hatta di tas gua. Waktu itu gua lagi main kerumah temen SD gua, Apriyani namanye, terus dia liat liat tas gua.
" Yaoloh apaan nih well?"
" Buku gua"
"Yaelah lo baca ginian, kalo becanda kira-kira lah loooo"
"Eh gua demen sejarah kali, lu aje kagak tau"
" Gaya banget lu baca beginian gue lempar nih muka lo pake kaen lap"
*muka gua dilempar kain lap.

Padahal gua pembaca buku sejarah, buku sastra, biografi, gua demen kok buku buku serius, yaelah emang gak cocok apa orang kayak gua baca buku buku pinter. Temen temen gua suka gak percaya dah kalo gua bisa diajak serius, malahan sekarang gua jadi seriusan gini.

Kata cuek dan gak pedulian udah terlajur melekat di jidat gua, padahal gua cukup berperasaan kok, gua emang gak bisa nunjukin aja kalo gua peduli sama hal ini itu, tapi gua emang gak terlalu suka nunjukin apa yang gua rasain, lebih sering sih gitu. Kadang kalo temen gua curhat sama gua kesannya gua gak ngerasain apa yang dia rasain, ya emang gua gak ngerasin sih apa yang dia rasain, tapi gua cukup ngerti kok kalo temen gua ini lagi sedih. Sering waktu SMP temen gua kesel sama gua gara-gara katanya gua peduli sama perasaan dia. Namanya Nana, dia baru putus sama cowoknya waktu itu, si Andrew, dua duanya temen deket gua. Dia cerita dirumah gua sampe sesungukan.
" Yell gue masih sayang banget sama Andrewww, huuuu.. huuuu.. dia tega banget sih gue kasih kado ulang taun malah dibuang dijalan sama dia, huuu.. huuu...., gue benci, gue benciiiiiiiiii! yell gimana sih gue capek kayak gini terus, gue gak tahannn...huuu..huuuuuu, yelll gue capek, gue gak mau kayak gini terusss yelllllll....."
"Sepele"
" Anjrit lo, lo gak tau rasanya jadi gue kannnn! huuuu...."
"Ya emang gua gak tau, hahaha" bodohnya gua malah pake ketawa. (ya karna emang gua gak tau, gua gak ngerti harus bilang apaaaa!)
"Lo t*i banget sih, katanya lo mau bantuin gue biar selesai masalahnya!"
"Ya kan tadi gua udah bantu bungkus kado buat Andrew"
"Yell gue lagi serius...huuuu...huuuu."
"Lu ngapain sih Na pake nangis gak jelas gini, gak ngefek tau gak ama dia, sini deh kue yang buat Andrew gua makan, nih lu cobain nih kuehnya dah."
"Gue gak mau! gue lagi serius setan! huuuuu...."
"Kuehnye seret Na" mulut gua penuh kue sambil nyari minum. (Gua bukan gak ngerti gua tau dia sedih, tapi gua gak tau caranya nenangin dia, gua emang parah banget pas itu)
" Gue capek tau gak, mau mati aja gue rasanya! huuu huuu..." Si Nana masih ngelanjutin kepedihannya.
" Yaelah Na, apa perlu gua bakar si Andrew didepan muke lu, masih aje nangis" Gua bener bener gak tau harus bicara apa sama Nana, maksud gua sih pengen ngehibur, tapi kayaknya gua salah ngomong lagi.
" Anj*ng lo! lo emang gak ngerti perasaan gua yel!!" Nana ngelempar bantal ke muka gua.
" Ya mau gimana dong, gua suruh makan kueh lu gak mau"
"Gue mau pulang, capek cerita ama lo yell, sumpah yell lo bener bener emang!"
"Pulang naek ojek langganan gua aje, tawar goceng aje ke raden saleh mah"
"Ah capek gue ama lo yell, udeh gue mau balik, besok gue kemari lagi abis pulang sekolah!"
"Iye, jangan lupa mandi Na." yah kan dia capek ama gua, gua belum paham saat itu gimana ngeladenin orang yang lagi patah hati, ya abis gua pas itu masih polos banget ya mana gua ngerti rasanya jatuh cinta ato patah hati. Walaupun sikap gua begini terus ke Nana, dia gak pernah bosen cerita ke gua, malah kalo ada apa-apa dia pasti nyarinya gua mulu, padahal guanye kayak datar gitu dengerin dia cerita.
Beberapa bulan yang lalu si Nana meninggal dunia, Anasthasya Novianti Hutahaean, katanya sih DBD sama ada virus gitu di otaknya, bahkan sampe lu gak ada pun gua gak bisa bersikap manis, gua gak nangis di perkabungan, gua emang gabisa kayak gitu, gua juga gak ngerti Na, tapi yang pasti gua rasa kehilangan gua sangat hebat, gua ngerasain, tapi gua gak bisa nunjukin. Sekarang Na, gua udah agak bisa nunjukin kepedulian gua, nunjukin perasaan gua ya walaupun tipis sih, ya gua gak senyebelin dulu lah. Na, ntar pas ketemu lagi di rumah Bapa Yang Kekal gua jelasin dah isi hati gua yang sebenarnya, nah kan jadi macam kayak apaan aja kita Na, dah titip salam yak Na buat Mamak gua, kali aja tetangaan ama Mak gua, sampai bertemu kembali dalama sukacita abadi, Na.

Hal-hal seperti ini yang ngebuat gua susah banget dimengerti orang, ya gua juga gak menuntut mereka buat ngerti gua, tapi walaupun gua begini gua tetep selalu belajar buat memahami seseorang dan keadaan. Semakin kesini gua semakin sadar gimana gua harus bertingkah, gua gak berusaha untuk berubah, gua hanya berusaha untuk semakin bertambah dah bertumbuh. This is the real life, jika kita tidak bisa sepenuhnya berubah, setikdaknya kita mampu mengubah sesuatu, hanya saja tetap dibutuhkan kesadaran dan ke-tau-diri-an untuk menjadi lebih baik.
tulisan ini hanya untuk membuat kita tidak terlalu cepat mengambil kesimpulan terhadap siapapun, siapapun dia apapun yang dia lakukan belum tentu dia memang begitu, ada orang yang memang memilih sikapnya apa yang harus ia keluarkan saat dia berada di tengah kalian, everybody have their own unpredictable

Saya Novellya Wijaya, salam lestari!




 




Life is Unpredictable

Hei my cyber journal, saking banyaknya kejadian, kisah, cerita di hidup gua, gua jadi bingung mau nulis dari mana dulu, yang pasti gua banyak belajar sekarang, bukan hanya belajar dari teori bangku kelas, tapi gua belajar dari kenyataan hidup juga, bukan hidup gua aja, tapi sekeliling gua pula.

"Hidup itu lebih nyata dari pada pada pendapat siapapun tentang kenyataan". --NW

Ok, mulai dari mana yak, waw man, isi otak gua penuh banget!!
Yap, terakhir tulisan gua isinya tentang kehidupan random gua, kuliah, masuknya gua sebagai seorang Pecinta Alam, aca ucu wau wau, yahh standartnya aktitvas mahasiswa lah.
Yang lalu gua berniat belajar keras sampe waras biar gua lulus dari jurusan Psikologi, but kenyataannya sekarang, gua berniat pindah jurusan ke jurusan Internasional Relationship.
Dan yang lalu juga gua berencana merubah sikap gua yang cuek setengah gila, dan lagi lagi.... gua belum sepenuhnya berubah, gua masih Yelly yang "I don't really care of everything".
Artinya, kehidupan gua berbeda dari apa yang gua rencanakan. tapi yang perlu di inget, gua bukan pecundang yang gak berhasil menjalani hidupnya buat ngejar cita citanya.

Banyak banget hal yang ngebuat gua berubah pikiran, i mean ke arah yang lebih realistis dan positif.
Biarpun gua masih rada ngaco, rada tijel (tidak jelas) kadang konyol kadang susah ditebak, susah serius juga, susah makan ,  ya gua tetep punya kemauan buat berubah jadi lebih jelas. Ngerti gak? gak jelas yak?
Maksudnya...... gua emang masih kayak dulu, bisa dibilang hidup gua kerjaannya ngelawak, tapi disamping itu sikap positif gua juga nambah, gua udah mau pedulian sama sekeliling gua, gua cukup sanggup bersabar sama sekitar gua yang gak sabaran, gua masih bisa kalem aje sama orang yang ngecewain gua, gua tetep cuek tapi gua gak lupa untuk berpikir positif, duh susah juga mendeskripsikan isi otak gua, intinya gua memang susah ditebak anaknye, semoga kalian paham.

Makanya kenapa banyak yang berubah, gua baru sadar aja dengan apa yang seharusnya gua jalanin. life is unpredictable bro's, gua berpikir ini semua cuma cara aja dari Tuhan biar gua belajar dari kemauan sendiri dan buat diri gua sendiri.

So, sekarang gua hanya menjalani hidup yang unexpected ini, berubahnya sesuatu dalam diri gua ini gak gua anggap seperti keterpaksaan, even memang ada yang diharuskan buat dilakukan, contohnya berubahnya cita-cita gua, kemauan, sikap, dan pola pikir, kalo muka yah mana bisa dirubah lagian gua juga udah cukup keren kok walaupun banyak yang bilang muka gua semi jadul, kurang asem. Semua perubahan ini gua jalani dengan rasa nikmat dan syukur tiada akhir. Gaya banget dah tata bahasa gua sekarang, eh tapi emang gua mah dari dulu juga udah gini, lu-nye aje yang baru pada nyadar.
Gua berpikir semua perubahan-perubahan ini jalan (kejutan) dari dari Tuhan biar gua ngerti apa mau Tuhan dalam hidup gua, sekalipun kita dalam masalah berat Tuhan gak pernah berhenti bikin kejutan yang membuat kita lebih terkejut lagi. percayalah ketika kita berdoa dan berserah, Tuhan sedang bekerja dalam kita, kuncinya hanya satu, kuatkan dan teguhkanlah imanmu dalam nama-Nya, Amin sodara sodara yang terkasih. 
*macam pendeta khotbah di Gelora Bung Karno aja.
  
Intinya gua lagi curcol tipis, wassalam :D